Thursday, November 27, 2008

Sistem Penamaan Domain

DNS (Domain Name System, bahasa Melayu: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan maklumat tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk pangkalan data yang tersebar di dalam rangkaian komputer, seperti: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perkakasan komputer dan rangkaian bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS dapat menyelesaikan masalah ini.

Cara Kerja DHCP

Teknik Pelaksanaan DHCP
* 1.1 DHCP Scope
* 1.2 DHCP Lease
* 1.3 DHCP Options
Oleh kerana DHCP menggunakan senibina komputer client/server disini kita boleh kategorikan kepada dikategorikan kepada 2 jenis
1. DHCP Server(Pelayan)
2. DHCP Client(Pelanggan)

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewa" alamat IP dan maklumat TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi rangkaian seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menerima IP dari pihak DHCP server, klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien rangkaian (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perisian seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk diagihkan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi rangkaian.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah rangkaian terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam rangkaian. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet rangkaian. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam rangkaian.

KONSEP DHCP SERVER

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berasaskan senibina client/server yang digunakan untuk memudahkan peletakan (pengalokasian) alamat IP dalam satu rangkaian. Sebuah rangkaian setempat yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di rangkaian setempat, maka semua komputer yang tersambung di rangkaian akan mendapatkan alamat IP secara outomatinya dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter rangkaian yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan lanjutan daripada protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

JENIS – JENIS PERKHIDMATAN (SERVICE)

JENIS – JENIS PERKHIDMATAN (SERVICE)

Terdapat banyak jenis server yang boleh kita bangunkan. Ia bergantung kepada
keperluan organisasi. Apa yang perlu difahami adalah perkataan ‘server’ itu
sendiri. ‘Server’ bermaksud ‘Pelayan’. Server akan memberikan ‘Service’ atau
‘Perkhidmatan’ kepada client atau user yang inginkan service tertentu.
Pada masa ini jenis-jenis server yang biasa ada di organisasi adalah seperti
berikut:
1. Application Server
2. Audio/Video Server
3. Chat Server
4. Fax Server
5. FTP Server
6. Mail Server
7. News Server
8. Proxy Server
9. Telnet Server
10. Web Server
11. DNS Server
12. DHCP Server
13. Firewall Server
14. Domain Controller
15. File Server
16. Antivirus Server

Konsep Client Server

Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi maklumat yang merujuk kepada kaedah untuk mengagihkan aplikasi kepada dua belah pihak: pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi terbahagi kepada dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima maklumat hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang direkabentuk dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan kaedah klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
Apakah yang dikatakan Komputer pelayan(Server)?

Komputer pelayan atau pengendali rangkaian atau dikenali sebagai server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah rangkaian komputer. Server disokong dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi rangkaian atau network operating system. Server juga menjalankan menjalankan aktiviti pentadbiran peringkat perisian yang mana mengawal segala capaian terhadap rangkaian dan sumber daya (resource) yang terdapat didalam kawalannya seperti pencetak (printer), dan memberikan capaian kepada workstation anggota rangkaian.

Secara umumnya, pada sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan senibina klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya mengandungi kesemua layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan memberikan tindak balas terhadap permintaan dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan pemintaan kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien memerlukan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Diantara contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51 dan versi terbarunya adalah Windows NT 4.0. ketika ini sistem yang cukup popular adalah Windows 2000 Server, Windows Server 2003 dan Windows Server 2008, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya berhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kad rangkaian ini terdiri daripada kad PCI atau ISA.

Server mempunyai beberapa fungsi penting.Secara umumnya fungsi server adalah seperti melayari internet,ilmu pengetahuan dan yang paling penting adalah untuk penyimpanan data yang besar.Fungsi yang paling penting sekali adalah dapat menghubungkan Client dengan internet.Selain itu fungsi server boleh dikategorikan sebagai sebagai komputer yang mengawal segala workstation dibawah kawalannya melalui konsep DOmain Contoller.